Roma - Menjadi pahlawan kemenangan AS Roma lewat hattrick nya kala menghajar Cagliari 3-1, kini Mattia Destro terancam didakwa FIGC. Destro terlibat insiden kontroversial, kala terekam kamera memukul Davide Astori.
Destro jadi pujaan para suporter Roma usai mengantarkan timnya menang 3-1 dengan menorehkan hat-trick . Lebih istimewa lagi, itu merupakan hat-trick pertama sepanjang karier profesionalnya.
Tapi penampilan gemilang penyerang 23 tahun itu harus dinodai perbuatan tak terpuji. Dia terekam kamera memukul bek Cagliari Davide Astori dari belakang. Namun pada prosesnya, justru Astori-lah yang diberi kartu kuning oleh wasit.
Terkait kejadian ini, Destro sudah memberikan pembelaan di mana dia mengaku tak sengaja melakukannya.
"Memang ada kontak dan dia melayangkan lengannya terlebih dulu. Saya menutup mata, jadi saya bahkan tidak bisa melihat di mana dia berada," katanya.
"Pada kenyataannya saya pikir dia dikartu kuning karena reaksi saat menerima bola tersebut ketimbang karena berduel dengan saya. Di samping itu, Astori adalah teman saya," ujar eks pemain Siena ini.
Namun pernyataan tersebut tak lantas membebaskannya dari investigasi FIGC. Komisi disiplin kabarnya telah meminta video bukti insiden itu.
Jika terbukti bersalah, Destro disebut-sebut terancam hukuman larangan bermain tiga laga seperti yang sudah-sudah. Tak sampai disitu, peluangnya untuk membela tim nasional Italia juga dinilai terancam.
Sebelumnya rekan setim Destro yakni Daniele De Rossi juga terlibat kasus sama, kala memukul pemain Inter Milan Mauro Icardi pada awal Maret lalu. Usai kejadian tersebut, pelatih Gli Azzurri Cesare Prandelli langsung mencoretnya dari daftar skuat yang akan di bawa ke laga
persahabatan kontra Spanyol.
"Mereka yang harus memverifikasi pertandingan akan memutuskan, kemudian Cesare Prandelli akan membuat evaluasinya," kata Presiden FIGC Giancarlo Abete kepada La Gazzetta dello Sport dikutip Football Italia .
"Insiden-insiden ini tidak seharusnya terjadi, tapi Prandelli akan memutuskan terlepas apa yang Komisi Disiplin katakan, sama seperti yang dia lakukan sebelumnya dengan Daniele De Rossi," lanjutnya.
"Ada sejumlah masalah untuk Prandelli pada saat ini, karena ada ledakan jumlah talenta muda. Jadi tes berikutnya akan penting, mengingat kondisi lingkungan yang kompleks di Brasil," demikian Abete.